Cek Kesehatan Ajang Promosi Bagi KSR PMI Unit Untidar

Pelaksanaan kegiatan cek kesehatan digunakan sebagai ajang promosi oleh UKM KSR PMI unit Untidar. Kegiatan cek kesehatan yang ikut serta dalam kegiatan donor darah Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS)  tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, 24 April lalu di Auditorium Untidar.

Kegiatan Donor Darah KSR

Kegiatan cek kesehatan tersebut merupakan bentuk kerjasama antara KSR PMI unit Untidar dengan HMTS dalam rangka memperingati hari ulang tahun HMTS yang ke- 4. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang promosi UKM KSR PMI unit Untidar, dengan selalu hadir dan mengadakan kegiatan-kegiatan seputar kesehatan di Untidar.

Ani Arina selaku komandan KSR PMI unit Untidar mengatakan kegiatan ini dapat mengakrabkan antar ormawa dan promosi UKM. “Kegiatan cek kesehatan yang diselenggarakan atas kerjasama antara KSR dengan HMTS, bisa menjadi ajang promosi UKM KSR supaya lebih dikenal. Selain itu juga bisa untuk mengakrabkan dan menjalin silaturahmi antar ormawa”, katanya.

Cek kesehatan tersebut meliputi cek tekanan darah, asam utar, gula darah dan konsultasi. Lebih dari lima puluh mahasiswa dari berbagai fakultas mengikuti cek kesehatan. Dengan selalu hadirnya KSR PMI unit Untidar dalam setiap event, memungkinkan KSR untuk lebih dikenal oleh masyarakat dan mahasiswa. Diharapkan nantinya akan  semakin banyak yang tertarik untuk bergabung dengan UKM KSR PMI unit Untidar. Selain kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengakrabkan dan menjalin silaturahmi antar ormawa. (Vd/HDN)

Diklatsar dan Pelantikan KSR PMI Unit Untidar Angkatan Ke-3

Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) serta pelantikan anggota KSR PMI unit Untidar angkatan ke-3 dilaksanakan pada  hari Jumat sampai Minggu, 2-4 Maret 2018 di Bukit Buju, Kajoran Kaliangkrik Magelang. Kegiatan diklatsar merupakan kegiatan wajib yang diselenggarakan oleh KSR PMI unit Untidar dan diikuti oleh 49 bakal calon anggota KSR PMI unit Untidar.

Acara yang berlangsung selama tiga hari dua malam tersebut berlangsung secara meriah dan menyenangkan. Pada hari pertama, kegiatan ini dengan diawali registrasi dan  dibuka oleh Retma Sari, S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing UKM KSR PMI unit Untidar. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh komandan PMI Kota Magelang, Sarifudin beserta anggota PMI kota lainnya. Pemberian materi mengenai kepalang merahan, drakbar, sanitasi, dan pertolongan pertama yang diberikan oleh anggota PMI Kota Magelang.

Foto bersama peserta Diklatsar

Kegiatan hari kedua adalah Widegame kepalangmerahan, kegiatan ini merupakan kegiatan intinya. Terdapat lima pos yang harus dilalui oleh peserta Diklat. Masing-masing pos berjarak antara 500m-1km, semua peserta yang dibagi menjadi empat kelompok wajib menyusuri jalur yang telah disediakan oleh panitia untuk melewati 5 pos. Tiap pos memiliki tingkat kesulitan berbeda-beda.

Pos 1 merupakan pos kepalangmerahan, setiap regu/ kelompok wajib mengikuti prosedur yang telah ditetapkan yakni, satu persatu peserta melewati rintangan berupa jalan becek dengan cara merayap sejauh 7m. Bagi peserta yang telah lolos melewati rintangan diperbolehkan untuk menjawab soal yang telah disediakan oleh panitia. Soal berisi 15 pilihan ganda dan 10 uraian singkat. Pos 2 adalah pos pertolongan pertama, setiap kelompok diminta untuk mendemonstrasikan kegiatan pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Satu anak berperan sebagai korban sedangkan tiga anak lainnya bertugas sebagai penolong. Pos 3 merupakan pos kedisiplinan, pos kedisiplinan ini berada di samping air terjun dan sungai, setiap kelompok akan ditanyai tentang perlengkapan PMI dan alat-alat apa saja  yang perlu dibawa.

Pos  4 merupakan pos drakbar, setiap kelompok diminta untuk mempraktekan cara pembuatan drakbar. Setelah itu salah satu anggota kelompok diminta praktik menggunakan drakbar hingga menuju ke pos 5. Pos 5 merupakan pos yang terakhir. Setiap kelompok akan sharing dan diskusi bersama mengenai KSR. Pos 5 merupakan pos yang digunakan untuk merefleksi dan hanya berbentuk obrolan-obrolan ringan antara peserta dengan ketua, wakil komandan KSR Untidar dan ketua panitia Diklat.

Esoknya kegiatan dilanjutkan dengan outbond dan pelantikan anggota KSR PMI unit Untidar angkatan ke-3. Terpilih Triaji sebagai ketua KSR selanjutnya dan menajdi penutup acara ini. (Vd/HDN)

Aprillia Dwining Tyas, Mahasiswa Lokal Prestasi Nasional

Aprilia Dwining Tyas merupakan mahasiswi Universitas Tidar (UNTIDAR) angaktan tahun 2016 lalu. Perempuan yang biasa dipanggil Tyas itu juga seorang atlet arung jeram. Mahasiswi asli magelang itu mengambil program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi UNTIDAR.

Ketekunannya dalam berlatih hingga menjadi atlet membuahkan hasil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat. Ia berhasil meraih medali emas dalam kompetisi tersebut di kategori DownRace R6 Putri serta medali perak dalam kategori Sprint R6 putri. Awal tahun menjadi mahahasiwa Tyas telah membuat UNTIDAR bangga akan prestasi yaang ia raih.

Tidak sendiri, tyas dan tim mewakili provisni Jawa Tengah dalam kompetisi tersebut dan menjadi pemenang mengalahkan juara sebelumnya dari kontingen Jawa Barat. Mahasiswi asli magelang tersebut menerangkan untuk bisa menjadi seperti sekarang dibutuhkan usaha, latihan keyakinan dan doa.

Ia juga mengatakan bahwa semua orang berhak berprestasi, semua orang ingin memiliki prestise agar disegani dan dihormati dalam masyarakat. Tyas memberikan pesan kepada semua orang yaitu “Jangan takut mengambil keputusan, karena dibalik kegagalan terdapat kesuksesan yang tertunda dan jangan pernah berpikir apa yang diberikan untukmu, namun berpikirlah apa yang bisa kamu berikan untuk orang lain”, katanya.

Sebelum menempuh kuliah di UNTIDAR, ia sudah memiliki prestasi di bidang olahraga ekstrim tersebut. Bersama dengan tim arung jeramnya, Tyas pernah mendapat medali emas di kejuaraan Pekan Olahraga Wilayah Kedu, Pekalongan, dan Banyumas (Dulongmas) tahun 2015. Dalam Kompetisi meraih satu medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu.

Ternyata kegemaran membawa peluang yang besar mencapai kesuksesan. Cita-cita Tyas juga tidak muluk-muluk, kelak remaja ini berniat menjadi Atlet Arung Jeram untuk membanggakan keluarganya, semua prestasi di raih untuk mencapai prestise. Hal itu dapat membuat orang menjadi berwibawa dan mampu di bidangnya. “Saya selalu ingat dengan motto hidup untuk Hidup itu penuh resiko, mengalah itu tidak akan hidup”, jelasnya.

Karena prestasinya yang membanggakan, Tyas mendapat apresiasi dari UNTIDAR berupa pembebasan uang kuliah selama tiga semester.(Amandha Ayu/HDN)