AMALIA SASANTI, MAHASISWA BERPRESTASI FAKULTAS PERTANIAN UNTIDAR

Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar (UNTIDAR) memiliki mahasiswa berprestasi Amalia Sasanti.  Mahasiswa yang duduk di bangku kuliah semester 7 ini memiliki banyak prestasi yang patut diacungi jempol. Menyandang juara 1 mahasiswa berprestasi Fakultas Pertanian UNTIDAR 2016, ia kemudian lanjut menjadi runner up mahasiswa berprestasi tingkat UNTIDAR 2016. Aktif di organisasi sebagai ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Faperta Periode 2017-2018 Amalia membuktikan bahwa ia tidak hanya cerdas di akademik, tetapi juga di organisasi. Ia juga menjadi Runner Up dan TOP 10 Best Speaker di English Debating Championship 2018. Kegemarannya dalam public speaking membuatnya bersama Tadjus Sobirin menjadi pembawa acara di kegiatan Bela Negara Universitas Tidar.

Telah menyukai dunia public speaking sejak ia duduk di kelas 11. Menjadi ketua OSIS dan ketua Film Community di SMK N 1 Cepu membuatnya merasa memiliki bakat pada hal itu. Mahasiswi kelahiran Blora itu menjelaskan bahwa semua public speaker pasti mengawali karirnya dengan tidak sempurna karena semua yang sempurna pasti melalui proses. Sampai sekarang, Amalia sudah sering menjadi pembawa acara dan moderator pada suatu acara penting. Ia juga pernah menjadi pemateri pada ajang Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM).  “Dari kelas 2 SMK saya sudah sering berbicara di depan banyak orang karena saya aktif dalam organisasi sekolah, hal yang sering berlanjut itulah yang membuat saay akhirnay merasa suka dengan berbicara dan merasa berbakat dan juga diundang menjadi pembicara,” jelasnya.

Kesukaannya dengan seni berbicara juga membuat ia uanggul dalam hal perkuliahan ,terdapat  4 (empat) mata kuliah yaitu Biokimia, Ilmu Tanah, Mekanisasi Pertanian, dan Fisiologi Tumbuhan yang ia rangkap sebagai Asisten Dosen. “Usaha saya belajar dengan tekun akan pogram studi yang saya pilih membuahkan hasil saya juga terpilih menjadi asisten dosen, ini juga seni berbicara yang saya lakukan saat mengajar membantu dosen di kelas,” kata Amalia.

Prestasinya membuahkan banyak keuntungan tidak hanya dari ilmu namun ia juga termasuk mahasiswa yang menerima Beasiswa Astra dan Beasiswa Data Print. Beasiswa Astra ini diberikan selama 8 semester berupa tunjangan perkuliahan dan biaya hidup.

Sebagai mahasiswa aktif organisasi yang juga terikat di Badan Perwakilan Musyawarah Wilayah 3 (BPMW 3), Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia ini, ia menyampaikan betapa pentingnya berorganisasi. Pengalaman yang ia raih, relasi, saudara baru, dan cara me-manage waktu tidak bisa hanya didapatkan di bangku kuliah. “Sebenarnya sebagai anak organisasi kita juga tidak boleh meremehkan anak-anak yang tidak berorganisasi ya. Namun, pesan untuk teman-teman semua, ayolah kita keluar dari zona nyaman. Tanpa kita tahu dunia luar perkuliahan seperti apa, kita akan terus terdiam tanpa kepekaan sosial. Ini ajang kita untuk berdedikasi secara real untuk masyarakat dimulai dari untuk mahasiswa. Berorganisasi juga mengasah skill kita,” pesan Amalia. (HDN)