PKM 2020 : MESIN PRODUKSI ROTI KERING PAKAN TERNAK (SIROKER)

Program Kreatifitas Mahasiswa Teknologi (PKM-T) Mesin Produksi Roti Kering Pakan Ternak (SIROKER) Guna Mestabilkan Produktivitas Susu Sapi Perah adalah inovasi baru yang diciptakan oleh mahasiswa Untidar yang tergabung dalam tim PKM T Untidar tahun 2020. Ide pembuatan mesin ini digagas oleh Sri Widiastuti,mahasiswa Peternakan sekaligus sebagai ketua Tim PKM T mesin produksi roti kering pakan ternak. Di bawah bimbingan Xander Salahudin, S.T., M.Eng, Sri Widaistuti berkolaborasi dengan mahasiswa lain dari berbagai program studi, yaitu Siti Rohanah (Mahasiswa PBSI), Adi Riski Setiawan (Mahasiswa Teknik Mesin), Alvian Dwi Erlansyah (Mahasiswa Teknik mesin), Rizkian Mubarok (Mahaisswa Teknik Mesin), serta Rahmat Hidayat (Mahasiwa Teknik Elektro) untuk mewujudkan idenya menciptakan rancangan Mesin Produksi Roti Kering Pakan Ternak.

SIROKER hadir untuk membantu para peternak sapi perah di Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, Magelang khususnya dan peternak sapi di Indonesia umumnya agar produksi susu sapi tetap stabil meski saat musim kemarau. Menurut pak Tugiyono selaku ketua kelompok ternak Ngudi Luhur desa Pandean, peternak sangat sulit mencari pakan hijauan saat musim kemarau sehingga berdampak pada menurunnya susu yang dihasilkan. Mereka harus mencari pakan hijauan untuk sapi-sapi mereka hingga ke luar kota seperti Semarang dan Salatiga yang jaraknya cukup jauh dari rumah mereka, sehingga memerlukan waktu dan biaya lebih agar kebutuhan pakan dapat terpenuhi.  Untuk itu, perlu adanya pakan yang dapat bertahan lama sehingga dapat digunakan sebagai pakan di musim kemarau, yakni roti kering pakan ternak. Dalam pembuatnya dibutuhkan mesin produksi roti kering sebagai pakan saat musim kemarau tiba.

“Mesin Produksi Roti Kering Pakan Ternak yang kami ciptakan, memiliki beberapa keunggulan, yaitu terjangkau, mudah dioperasikan dan sederhana. Mesin ini dapat dengan mudah dan cepat dalam mencetak roti kering sehingga hasil yang didapat jumlahnya lebih banyak tanpa memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Untuk satu kali produksi hanya membutuhkan waku 10 menit saja.” Ujar Adi Riski selaku perancang mesin kepada Reviewer saat Monev (14/102020).

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *