KPK Kunjungi Universitas Tidar Magelang

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang mengadakan roadshow ke daerah-daerah. Kegitan ini bertujuan untuk mengkampanyekan antikorupsi dikalangan masyarakat. Kampanye antikorupsi ini lebih memprioritaskan ke instansi pendidikan. Universitas Tidar (UNTIDAR ) mendapatkan kesempatan dikunjungi pada Jumat (19/10) lalu.

Bertempat di Auditorium Untidar, Saut Situmorang mengadakan kuliah umum dengan tema “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” dan dimoderatori oleh Dosen Ilmu Hukum Sholihul Hakim, S.H., M.H.

Dalam kuliah umum tersebut Saut menjelaskan perlunya keterlibatan anak muda dalam menggerakan antikorupsi. Mahasiswa merupakan anak muda penerus bangsa yang menjadi bagian dari pondasi untuk pencegahan adanya tindak korupsi. “ Kalian mahasiswa merupakan anak muda yang harus terlibat dalam pondasi pencegahan antikorupsi karna kalian adalah penerus bangsa, dimulai dari sekarang kalian harus bisa paham”, jelasnya.

Dalam materinya, Ia menyampaikan beberapa tindakan korupsi versi mahasiswa diantaranya, menyontek; plagiat; titip absen; terlambat; gratifikasi ke dosen; kuitansi dana kegiatan palsu serta penyalahan dana beasiswa.

Ia menuturkan untuk mencegah tindak korupsi maka perlu sikap integritas yang tinggi dalam pribadi seseorang dan sikap itu menjadi tumpuan untuk dapat menuntun kita menjadi dapat bersikap antikorupsi. “Apabila dalam pribadi sesorang memiliki sikap integritas tinggi maka dapat menjadii tumpuan dalam bersikap antikorupsi”, tuturnya.

Dalam kesempatan ini Saut juga menambahkan, koruptor yang selama ini telah tertangkap adalah sesorang dengan kepintaran yang sikap integritasnya terganggu. Orang melakukan korupsi karena tidak memiliki kemauan kuat dalam sikap pantang korupsi karena itu pemimpin yang baik haruslah seseorang yang memiliki sembilan nilai sikap jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil dan Ia buat singkat menajdi  JuPeManDiTangKerSeBeDil. “Untuk menjadi seorang pemimpin janganlah lupa akan 9 nilai penting dalam bersikap yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil”, tambahnya.

Diakhir acara terdapat beberapa sesi pertanyaan dan diakhir dengan kesimpulan untuk acara tersebut bahwa sebagai generasi muda harus punya cara represif dan tegas untuk menolak korupsi dan mendukung perbaikan sistem dengan peran kita bersama untuk memberikan edukasi dan kampanye serta tidak melupakan sembilan nilai penting untuk dapat menjadi pemimpin sehingga sikap antikorupsi sudah tertanam dalam pribadi dari dini.

UNTIDAR Juara Lomba PCTA 2018

Lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) Tingkat Jawa tengah bulan Juli lalu membawa  Universitas Tidar (UNTIDAR) menjadi Juara maju ke tingkat nasional. Perlombaan selanjutnya bertempat di kota Bandung, Lomba PCTA tingkat nasional dimulai tanggal 17 september lalu. UNTIDAR mengirimkan 2 mahasiswanya , Wilda Ulfiyanti dan Rahma Adinda Dwi Lestari sebagai perwakilan dalam lomba itu. Keduanya merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTDIAR.

Lomba ini diselenggarakan oleh Kementrian Pertahanan (Kemhan) bertempat di Hotel Golden Flower, Bandung dan berakhir pada tanggal 21 September. Kegiatan disana tidak hanya perlombaan, ada pula pembekalan kewirausahaan, pembekalan perkembangan teknologi industri pertahanan serta manajemen bisnis. Peserta dikarantina selama kegiatan berlangsung dan diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sampai akhir. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk pentas seni bergabung dengan perserta lainnya menampilkan lagu, puisi, tarian maupun bermusik sebagai  penutupan acara.

Persiapan yang telah dilaksanakan sejak bulan lalu dimulai dari persiapan esai, pembuatan video, leaflet, serta kostum untuk mengikuti perlombaan. Tahun ini Lomba PCTA sedikit berbeda dari perlombaan sebelumnya. Selain membuat esai, peserta diminta membawa alat untuk dipresentasikan dalam lomba tersebut. “ Lomba kali ini tidak hanya debat tetapi juga membuat esai dan produk untuk dipresentasikan serta diuji secara isi, manfaat, kegunaan dan keefektifannya”, jelas Wilda.

Mahasiswi Prodi Bahasa Inggris itu juga menambahkan untuk mengikuti lomba ini perlu persiapan matang karena penilaian berdasarkan penguasaan esai, pemaparan produk dan sajian penyampaian yang berisi. “Tantangan lomba nanti kita harus pintar dalam menyampaikan jawaban debat  dengan bungkusan menarik dan menyakinkan, karena yang dilihat adalah seberapa kita dapat menguasai esai serta  produknya” tambahnya.

Alat yang menjadi produk untuk lomba kali ini bernama ASEMDONG (Alat Semprot Dorong), yang dapat digunakan petani dalam menyemprotkan pestisida cair pada tanamannya. Kinerja alat ini dengan cara didorong kedepan dan perputaran roda itu yang menghubungkan mekanisme tuas serta batang pompa. Pergerakan roda yang dihubungkan dengan batang pompa untuk membuat gerakan pada batang pompa naik turun berulang memompa isi pestisida cair untuk keluar melalui sprayer. Sedikit banyaknya pestisida cair yang keluar melalui sprayer itu dapat diukur sesuai keperluannya.

Alat tersebut merupakan inovasi dari karya mahasiswa UNTIDAR yang membantu meringankan pekerjaan petani. Uji coba telah dilaksanakan pada petani daerah Kandangan, Temanggung.

“Kita sebut alat itu sebagai inovasi karena kegunaan alat tersebut pada petani membantu meringankan pekerjaannya, alat tradisional yang banyak dipakai saaat ini banyak membuat petani mudah lelah karena pemakaian alatnya digendong pada bahu”, Jelas Rahma Adinda.

Dinda menambahkan daerah Kandangan, Temanggung memiliki jenis tanah kering dan berada pada lereng gunung, sehingga alat ini cocok digunakan agar petani disana karena alat yang digunakan tidak perlu digendong. Memiliki kapasitas pestisida yang tidak jauh berbeda dengan alat semprot tradisonal, alat semprot dorong ini mampu menampung 12 liter pestisida cair. “Petani tidak perlu menggendong alatnya dengan beban berat, alat semprot dorong ini mampu menampung 12 liter pestisida cair dalam sekali jalan”, tambahnya.

Kedua mahasiswi tersebut juga didampingi oleh Retno Dewi Pramodia Ahsani, S.I.P., M.P.A. (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) serta Xander Salahudin, S.T., M.Eng. (Dosen Fakultas Teknik) membantu kesiapan selama perlombaan PCTA berlangsung.

Dengan hasil meraih juara 2 pada Lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) nasional tingkat perguruan tinggi. Penghargaan atas prestasi ini diserahkan secara langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, Kamis (20/09) di Hotel Golden Flower, Bandung.

Ketentuan Tata Tertib Di Kampus Universitas Tidar

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS TIDAR NOMOR : 074/UN57/PP/2015

UNTIDAR Mewakili Jawa Tengah Maju Lomba PCTA 2018

Lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) Tingkat Jawa tengah bulan Juli lalu membawa  Universitas Tidar (UNTIDAR) menjadi Juara maju ke tingkat nasional. Perlombaan selanjutnya bertempat di kota Bandung, Lomba PCTA tingkat nasional dimulai tanggal 17 september mendatang. UNTIDAR mengirimkan 2 mahasiswanya , Wilda Ulfiyanti dan Rahma Adinda Dwi Lestari sebagai perwakilan dalam lomba itu. Keduanya merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTDIAR.

Lomba ini diselenggarakan oleh Kementrian Pertahanan (Kemhan) bertempat di Hotel Golden Flower, Bandung dan berakhir pada tanggal 21 September. Kegiatan disana tidak hanya perlombaan, ada pula pembekalan kewirausahaan, pembekalan perkembangan teknologi industri pertahanan serta manajemen bisnis. Peserta dikarantina selama kegiatan berlangsung dan diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sampai akhir. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk pentas seni bergabung dengan perserta lainnya menampilkan lagu, puisi, tarian maupun bermusik sebagai  penutupan acara.

Persiapan yang telah dilaksanakan sejak bulan lalu dimulai dari persiapan esai, pembuatan video, leaflet, serta kostum untuk mengikuti perlombaan. Tahun ini Lomba PCTA sedikit berbeda dari perlombaan sebelumnya. Selain membuat esai, peserta diminta membawa alat untuk dipresentasikan dalam lomba tersebut. “ Lomba kali ini tidak hanya debat tetapi juga membuat esai dan produk untuk dipresentasikan serta diuji secara isi, manfaat, kegunaan dan keefektifannya”, jelas Wilda.

Mahasiswi Prodi Bahasa Inggris itu juga menambahkan untuk mengikuti lomba ini perlu persiapan matang karena penilaian berdasarkan penguasaan esai, pemaparan produk dan sajian penyampaian yang berisi. “Tantangan lomba nanti kita harus pintar dalam menyampaikan jawaban debat  dengan bungkusan menarik dan menyakinkan, karena yang dilihat adalah seberapa kita dapat menguasai esai serta  produknya” tambahnya.

Alat yang menjadi produk untuk lomba kali ini bernama ASEMDONG (Alat Semprot Dorong), yang dapat digunakan petani dalam menyemprotkan pestisida cair pada tanamannya. Kinerja alat ini dengan cara didorong kedepan dan perputaran roda itu yang menghubungkan mekanisme tuas serta batang pompa. Pergerakan roda yang dihubungkan dengan batang pompa untuk membuat gerakan pada batang pompa naik turun berulang memompa isi pestisida cair untuk keluar melalui sprayer. Sedikit banyaknya pestisida cair yang keluar melalui sprayer itu dapat diukur sesuai keperluannya.

Alat tersebut merupakan inovasi dari karya mahasiswa UNTIDAR yang membantu meringankan pekerjaan petani. Uji coba telah dilaksanakan pada petani daerah Kandangan, Temanggung.

“Kita sebut alat itu sebagai inovasi karena kegunaan alat tersebut pada petani membantu meringankan pekerjaannya, alat tradisional yang banyak dipakai saaat ini banyak membuat petani mudah lelah karena pemakaian alatnya digendong pada bahu”, Jelas Rahma Adinda.

Dinda menambahkan daerah Kandangan, Temanggung memiliki jenis tanah kering dan berada pada lereng gunung, sehingga alat ini cocok digunakan agar petani disana karena alat yang digunakan tidak perlu digendong. Memiliki kapasitas pestisida yang tidak jauh berbeda dengan alat semprot tradisonal, alat semprot dorong ini mampu menampung 12 liter pestisida cair. “Petani tidak perlu menggendong alatnya dengan beban berat, alat semprot dorong ini mampu menampung 12 liter pestisida cair dalam sekali jalan”, tambahnya.

Kedua mahasiswi tersebut juga didampingi oleh Retno Dewi Pramodia Ahsani, S.I.P., M.P.A. (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) serta Xander Salahudin, S.T., M.Eng. (Dosen Fakultas Teknik) membantu kesiapan selama perlombaan PCTA berlangsung.

Didi Muno : Senang, Dapat Kembali Mengibarkan Bendera Universitas Tidar di PIMNAS

Dari 136 Universitas se-Indonesia, Universitas Tidar (UNTIDAR) terpilih dalam  Penetapan Peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 Tahun 2018 yang terselenggara di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY ) mulai tanggal 28 agustus dan berakhir di tanggal 02 september.

Dimulai dengan pengumpulan proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) sejumlah 48.088 se Indonesia, kemudian diseleksi hingga 4.188 proposal. Keseluruhan proposal didanai kemudian diseleksi lagi, hingga akhirnya dilakukan monev eksternal sehingga tinggal 440 peserta yang maju PIMNAS. UNTIDAR  termasuk dalam 440 peserta yang mengikuti PIMNAS dengan menampilkan alat yang diberi nama ALTABATIS.

ALTABATIS (Alat Tanam Biji Jagung Semi Otomatis),  merupakan alat tanam biji jagung. Inovasi alat yang memanfatkan gaya sentrifugal dari putaran roda untuk membuka dan menutup katup keluaran biji dan abu.  Aplikasi alat ini digunakan pada tanah liat sesuai dengan kondisi mitra kami yang berada di Blengorwetan, Kecamatan Ambal, Kabupaten, Kebumen.

Sebelum mengikuti PIMNAS , alat ini telah disosialisasikan dan dicoba digunakan pada petani yang terdapat pada desa Blengorwetan, Kebumen. Repson dari petani bagus, karena memudahkan mereka dalam menanam biji jagung. Selain itu juga waktu penamannya menjadi cepat.

“ Bersyukur  kami panjatkan karena rangkaian seleksi PKM yang begitu panjang hampir 1 tahun perjalanannya hingga sampai PIMNAS”, ungkap Didi Muno.

Menurut Ketua PKM ALTABATIS itu,  selama seminggu, acara PIMNAS ada dua kejuaraan terselenggara yaitu dimulai dari presentasi dan dilanjutkan dengan gelar produk dan poster. “Rangkain acara disana banyak sekali, satu minggu acara PIMNAS itu tak terasa, karena semua menyenangkan. Kami mendapatkan banyak ilmu, pengalaman serta teman”, jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk perlombaan tetapi juga bertemu dengan banyak mahasiswa se-indonesia sehingga dapat saling bertukar gagasan, pikiran,  dan menunjukan karya ilmiah masing-masing.

“Senang karena bisa bertemu mahasiswa- mahasiswa hebat disana dan dengan bangganya bisa mengibarkan bendera UNTIDAR di sana,  diantara ratusan bendera universitas lain se-indonesia”, katanya.

Didi menambahakan bahwa UNTIDAR pernah masuk dalam PIMNAS. Tahun 2016 lalu dan tahun ini kembali mengikuti ajang tersebut. Menurutnya PIMNAS merupakan  kompetisi yang  bergengsi untuk mahasiswa indonesia.

Baca : http://untidar.ac.id/pkm-2018-altabatis-alat-tanam-biji-jagung-semi-otomatis/

Perwakilan UNTIDAR Sabet Juara Kepribadian Dalam Ajang Pemilihan Duta Wisata Kota Magelang

Malam puncak ajang pemilihan Duta Wisata Kota Magelang tersebut berlangsung di Hotel Atria pada Sabtu, 11 Agustus 2018 lalu. Lima belas pasang putra putri para finalis telah menjalani proses seleksi dan karantina selama dua pekan. Para peserta terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, dan umum. Seleksi dilaksanakan secara ketat dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan menuju malam puncak grand final. Selain penilaian dari dewan juri, masyarakat juga dapat ikut serta memilih finalis dalam kategori Juara Favorit melalui akun instagram resmi @putraputrimagelang dengan memberikan tanda suka pada masing-masing foto finalis yang didukung.

 

Khairunnisa Aisya dan Dimas Anggoro merupakan perwakilan dari Universitas Tidar (UNTIDAR) berhasil meraih Juara Kepribadian. Mereka mendapatkan trofi, uang tabungan dari Bank Jateng, dan uang pembinaan dari Pemerintah Kota Magelang.

 

Sebelumnya, Khairunnisa pernah mengikuti ajang yang sama pada tahun 2015 dan memperoleh Juara Kategori Kepribadian. Selain itu, ia juga merupakan finalis Duta Bahasa Jawa Tengah 2018 mengatakan bahwa pengalaman mengikuti ajang duta wisata dapat menambah pengalaman dan prestasi serta dapat mengukur kemampuan diri.. “Saya kembali mengikuti ajang ini bukan semata-mata mencari predikat dan eksistensi, akan tetapi untuk menambah pengalaman dan prestasi. Tidak hanya itu, saya juga ingin mengukur kemampuan dan berbagi pengalaman serta ilmu yang telah saya peroleh selama menjadi Duta Wisata Kota Magelang 2015 dan Duta Bahasa Jawa Tengah 2018. Alhamdulilah, kali ini saya kembali mendapatkan kesempatan menjadi Juara Kategori Kepribadian Putri”, ujar Khairunnisa.

 

Lain halnya dengan Dimas Anggoro, mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tersebut baru pertama kali mengikuti ajang pemilihan Duta Wisata. Ia mengaku tidak menyangka akan mendapatkan juara. “Saya tidak menyangka akan mendapatkan Juara Kategori Kepribadian Putra, karena melihat finalis lain memiliki potensi yang lebih baik dari saya. Semua ini tidak luput dari doa dan dukungan ibu, keluarga, sahabat, dan masyarakat Kota Magelang”, jelas Dimas.

Anggota UKM Paduan Suara Grandio Sonora Tidar itu  juga menambahkan, selama proses mengikuti ajang Duta Wisata, ia banyak mendapatkan ilmu tentang kepariwisataan, peragawan, dan keluarga baru. Mereka berharap, dengan terpilihnya mereka menjadi Juara Kepribadian mereka dapat menginspirasi dan menjadi berkat bagi banyak orang. (Agnes/Khusmul/HDN)

Sosialisasi Pemilu KPU Kabupaten Magelang Pada Pemilih Muda UNTIDAR

KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Magelang menyambangi  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu (FISIP) UNTIDAR dalam rangka Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Magelang Tahun 2018. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Pemilihan yang akan diselenggarakan 27 Juni mendatang.

Ketua Panitia Rudy Sukarno mahasiswa administrasi negara itu menyampaikan bahwa salah satu tujuan sosialisasi ini mampu menyebarluaskan pengetahuan, pemahaman, dan meningkatkan partisipasi masyarakat serta mahasiswa pada khususnya dalam proses pilkada. “Perlunya sosialisasi ini diantaranya dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa tengah tahun 2018 ini”, katanya.

Tujuan ini mendapatkan satu suara dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP oleh Dra Sri Dayati, M.Si., M.P.A. yang dalam sambutannya meyinggung permasalahan masih banyaknya orang yang menjadi golongan putih sehingga tujuan dari pilkada untuk memilih pemimpin kurang terpenuhi. “Era saat ini masih banyak orang yang golput dan kesadaran masyarakat jadi akan pentingnya dalam berpartisipasi suara berkurang”, jelasnya.

Dwi Endys Mindarwoko , S.E. selaku anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupten Magelang mengatakan saat memberikan materi kepada mahasiswa supaya dapat menjalankan hak dan kewajibannnya sebagai pemilih muda. “Sebagai pemilih muda, berarti kalian sudah dewasa dan dapat berpartisipasi dalam pemilihan nanti”, katanya.

Komisioner KPU Kabupaten Magelang Divisi Sosialisasi dan Hupmas itu menjelaskan melalui adanya sosialisai ini dapat membuat sadar masyarakat dan dalam hal ini mahasiswa sebagai pemilih muda untuk dapat berpastisipasi dalam pemilihan. “Saya berharap dengan adanya sosialisasi langsung ini dapat menyadarkan masyarakat atau teman-teman mahasiswa sekalian sebagai pemilih muda ini untuk sadar akan pentingnya pemilihan umum bagi bangsa indonesia sehingga demokrasi bisa berjalan dengan  baik”, tambahnya.

Dalam kesempatan ini juga pihak KPU memberikan jalan untuk siap menampung , memberi fasilitas dan memberi arahan agar KPRF (Komisi Pemilu Raya Fakultas) bisa berjalan sesuai dengan cerminan di negara Indonesia yaitu Pemilu.

19 Tahun UKM Bengkel Seni Target Capai Visi Misi

UKM Bengkel Seni Universitas Tidar mengadakan acara Pentas Perdana Gladhen 19 Bengkel Seni pada hari sabtu (05/06) lalu. Dalam acara tersebut mereka menampilkan pertunjukan teater berjudul “Pulang” karya Fariz Pepzi. Teater itu menceritakan kisah seorang pemuda dalam menghadapi perjalanan hidupnya selama ini. Menempatkan Jaka sebagai nama si tokoh utama yang  meninggalkan rumah dan Ibunya dari desa untuk merantau ke kota.
Menurut Lancar, Ketua UKM Bengkel Seni, acara teater tersebut menjadi pendorong dan contoh bagi UKM yang akan menapaki usia 19 tahun. Di usia itu seseorang akan mulai mencari jati diri yang sesuai dengan hasrat juga pemikirannya, saat sudah tersadar akan pencapaian selama ini baru teringat akan niat pulang. Menjadi pesan moral sekaligus sebagai pengingat akan seseorang mengambil langkah. “Pesan singkat dari teater kali adalah jangan sampai kepulanganmu itu menjadi sia-sia”, katanya.
“Teater Gladhen ini menceritakan seorang laki-laki yang merantau kekota mencari jati diri, berganti-ganti pekerjaan padahal meninggalkan seorang ibu yang sudah renta di desa dan saat dia letih mengahadapi hiruk pikuknya permasalahan kota dia kembali ke desa mendapati ibunya sudah tiada”, tambahnya.
Berlangsung selama 1,5 jam, acara ini dihadiri oleh Civitas Universitas Tidar, masyarakat sekitar kampus dan juga ada tamu undangan. Tamu undangan merupakan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), Teater Pitoelas Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG ) Semarang, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan juga beberapa anggota Teater Kudus, Teater Petronas, Teater Ganjil, Teater Demung Temanggung.

Setelah acara tahunan teater gladhen yang tiap tahun dilaksanakan regeneresi oleh anggota UKM, dilanjutkan dengan  peringatan Hari Jadi UKM Bengkel Seni Universitas Tidar. Tanggal 11 mei lalu UKM Bengkel Seni genap berusia 19 tahun. Peringatan ini dirayakan dengan pertunjukan besar gabungan Gladen 19,18 dan 17 berupa pertunjukan musik, tari, teatrikal dan ada pula video dokumenter. Ditambah adanya bintang tamu dari Katon Art, Penampilan mahasiswa ISI Yogyakarta serta orkes melayu.
“Di usia 19 tahun ini diibaratkan manusia pasti sudah mulai berfikir untuk rencana pencapaian cita cita. Semoga UKM Bengkel Seni dapat lebih semangat mencapai visi dan misinya juga dapat memberi pengaruh positif terhadap anggotanya, kampus, dan masyarakat”, jelasnya.
Harapan ini disampaikan juga agar nantinya UKM tersebut dapat menambah prestasi dan kesejahteraan anggota dapat terpenuhi. “Kita ikut serta dalam acara Kirab Budaya Kota Magelang ke 1112 lalu, namun saat ini akan fokus dapat kegiatan internal untuk anggota agar lebih berkembang lagi”, tambahnya. UKM ini juga berharap kedepannya dapat menjadi peserta dari acara PEKSIMIDA dan PEKSIMINAS.

UNTIDAR Seleksi Kandidat Peserta KDMI & NUDC Menuju Tingkat Provinsi.

Sesuai dengan surat edaran dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Belmawa)untuk diselenggarakan Lomba Debat Bahasa Indonesia, Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) dan Lomba Debat Bahasa Inggris, National University Debating Championship (NUDC) dalam rangka peningkatan daya saing lulusan di era global.

Lomba ini bertahap dilaksanakan melalui seleksi tingkat universitas kemudian tingkat wilayah, dilanjutkan tingkat nasional dan sampai pada tingkat internasional. UNTIDAR mengadakan seleksi KDMI pada hari jumat (11/05) dan NUDC tingkat universitas tersebut pada hari sabtu dan minggu (12-13 Mei) lalu di Ruangan Auditorium UNTIDAR.

Pada Lomba Debat Bahasa Indonesia hari jumat lalu mengundang juri dari alumni mahasiswa lulusan program studi Bahasa Inggris UNTIDAR yang berkompeten dalam bidang ini. 3 orang alumni menjadi bagian dalam penilaiannya. Lomba ini diikuti oleh 5 peserta yang mewakili fakultasnya masing-masing.

Moch. Malik Al Firdaus, S.Pd., M.Pd. selaku panitia menjelaskan bahwa Lomba Debat Bahasa Indonesia ini merupakan program tahun pertama  yang  dirintis dari BELMAWA. “Lomba debat bahasa indonesia ini merupakan program perintisan pertama dari Belmawa kemenristek dikti dan dilaksanakan seluruh perguruan tinggi se-Indonesia”, jelasnya.

Bersamaan dengan KDMI juga diselenggarakan Lomba Debat Bahasa Inggris yang berlangsung selama dua hari. Peserta Lomba ini sejumlah 64 orang yang setiap fakultasnya mininal mengirimkan 2 kandidat.

Juri Lomba Debat Bahasa Inggris didatangkan dari luar sejumlah 4 orang yaitu dari Unviversitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret  dan Universitas Jenderal Soedirman.

Malik menjelaskan untuk juri sengaja didatangkan dari luar yang dapat menilai dengan adil dan menjadi pemberi masukan secara umum. Penilaian debat ini disesuaikan atas dasar pengetahuan peserta dalam debat yang mengusung berbagai macam tema.

Malik mengatakan dalam lomba debat ini yang menajdi penilaian yaitu konten debat yang dibuat sesuai dengan tema. “Kita mendatangkan juri dari luar dan penilaiannya pun didasarkan atas konten debat yang dapat sesuai dengan tema. Tema didapat berdasarkan undian taip kali debat dilangsungkan, semua peserta mendapatkan tema yang berbeda-beda”, katanya.

Juara KDMI ini ditempati oleh Tim Mafroh Abdul Aziz, Fery Yanti dan Wilda Ulfiyanti perwakilan dari Program Studi Bahasa Inggris FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) pada posisi pertama dan juara dua oleh Tim Farmila Sari, Eka Darmayanti dan Restu Fahrunnisa perwakilan dari FE (Fakultas Ekonomi) sebagai peringkat keduanya.

Untuk Juara 1 NUDC oleh Tim Yusuf Yulianto dan Novia Indri Susanti dan posisi Juara 2  NUDC kali ini diisi oleh Rosydin Ma’Ruf, dengan keduanya peserta perwakilan dari FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Pada posisi ketiga  ditempati oleh peserta perwakilan dari FE (Fakultas Ekonomi) yaitu Tim Putri Nindiati dan Fitri Amanah juga posisi keempat oleh peserta perwakilan dari Faperta (Fakultas Peternakan) yaitu Tim Amalia Sasanti dan Adalia Natarina W.

Malik menambahkan untuk pemenang lomba debat ini nantinya masih akan terus diberi latihan dan dipersiapkan menajdi kandidat peserta lomba KDMI dan NUDC di tingkat provinsi. “Pemenang dari lomba ini akan berlanjut mengikuti lathan secara rutin untuk persiapan kedepan menjadi kandidat peserta lomba debat tingkat provinsi”, tambahnya.