UNTIDAR GELAR TRAINING CAMP CALON DOSEN PEMBIMBING PKM, P2MW DAN PPK ORMAWA

MAGELANG, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni-UNTIDAR gelar Training Camp Calon Dosen Pembimbing PKM, P2MW, dan PPK Ormawa di ruang FT 3 Lt 3 Ruang E.03.03.04 – E.03.03.05, Fakultas Teknik Universitas Tidar, Selasa (30/1). Rektor Universitas Tidar pada sambutannya memberikan ucapan selamat datang kepada seluruh dosen peserta kegiatan Training Camp yang hadir. “Diharapkan bapak ibu dosen dapat membimbing dengan lebih baik. Kolaborasi lintas bidang sebagai inovasi kegiatan kemahasiswaan dan rencana strategis. Adanya rekognisi kegiatan kemahasiswaan ke dalam mata kuliah program studi. Kompetisi PKM, P2MW, dan PPK ORMAWA sudah mulai mempersiapkan sejak awal, semoga diberikan hasil yang lebih baik di tahun ini”, kata Prof. Sugiyarto Rektor UNTIDAR.

Sambutan Rektor UNTIDAR

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni memberikan pengantar mengenai capaian IKU 1 dan IKU 2 yang mengalami peningkatan pada tahun ini. Ada inovasi dari bidang kemahasiswaan yaitu para dosen pengusul penelitian ataupun pengabdian yang menerima pendanaan di LPPM diwajibkan menjadi pembimbing PKM Mahasiswa. PKM yang tidak lolos di Belmawa, maka akan didanai di tingkat Universitas. “Diharapkan semua dosen UNTIDAR berkenan untuk membimbing mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan. Jangan pernah berhenti berkarya untuk UNTIDAR”, pesan Prof. Parmin Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Prof. Parmin juga menyampaikan materi mengenai “Strategi Menyusun Proposal dan Sub Proposal PPK Ormawa”. Sosialisasi kegiatan PPK Ormawa akan dilaksanakan secara daring pada tanggal 11 Februari 2024. Jumlah topik yang ditawarkan ada 14 topik. Diharapkan semua dosen mempelajari panduan PPK Ormawa dalam menyusun subproposal. Tiap dosen hanya dapat membimbing 1 subproposal. Dalam penyusunan subproposal harus memperhatikan strategi-strategi yang bisa memenuhi poin penilaian dan menghindari hal-hal yang tidak boleh ada dalam tulisan subproposal. Mengadakan simulasi penilaian sesuai dengan matriks yang ada. Dengan demikian, subproposal yang telah disusun bisa lolos pendanaan PPK Ormawa tahun 2024.

Arahan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

Narasumber pertama Bapak Suherman (tim PKM Belmawa) memberikan materi mengenai “Strategi penyusunan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2024”. Backbone dari ide kreatif mahasiswa adalah dosen bukan mahasiswa. Hal ini yang menjadikan stabilitas keberlangsungan kegiatan PKM di Perguruan Tinggi. Pelaksanaan PKM terbaru di tahun 2024 menjadi 3-4 bulan. Dosen harus teliti terhadap format, karena format juga sangat menentukan selain substansi dan lain-lain. Dosen harus mengecek ulang proposal PKM yang diajukan oleh mahasiswa. Proposal PKM harus terdiri dari mahasiswa yang berbeda angkatan. Judul tidak boleh lebih dari 20 kata (ideal 10 – 15 kata). Selain itu, cek kembali aturan penulisan lainnya seperti spasi, margin, jumlah halaman, dan sebagainya. Pada intinya, meminimalisir mahasiswa melakukan larangan aturan pendanaan PKM supaya proposal bisa lolos administrasi dan bisa lanjut ke tahap substansi. Beberapa aturan lainnya akan dituangkan pada masing-masing skema. Sebagai contoh, PKM Riset penelitian harus ada keterbaruan, sumber literatur harus tahun terbaru dan sebanyak 12 pustaka. PKM-PM dengan mitra non-profit seperti panti asuhan, sekolah, PKK, karang taruna, dll dan permasalahan berasal dari mitra tersebut. PKM-K fokus pada fungsional produk (ide kreatif produk). PKM-KC berupa prototype produk. PKM-GFT dapat diimplementasikan pada 5 hingga 10 tahun ke depan. Metode untuk mendapatkan judul baru bisa dengan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Tiap mahasiswa dibatasi maksimal mengikuti 1 judul pendanaan kegiatan dan 1 judul insentif. Paparan materi oleh narasumber 1 berlangsung sangat kondusif dan berjalan lancar. Setelah paparan materi, dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab dengan peserta training camp.

Paparan Materi tentang Strategi penyusunan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2024 oleh Narasumber

Narasumber kedua Ibu Siti Andarwati (Tim P2MW Belmawa) memaparkan materi mengenai penyusunan proposal P2MW. Pendaftaran dan seleksi awal harus mematuhi beberapa persyaratan, salah satunya usaha yang didaftarkan oleh mahasiswa bukanlah bisnis dosen pembimbingnya. Tracking keuangan dibutuhkan supaya bisa masuk ke KMI, dan tipsnya adalah usaha yang sedang bertumbuh. Pada kegiatan P2MW ini, ditujukan pada produk yang tidak umum di pasaran, tetapi produk tersebut optimis laku. Dalam P2MW yang lebih dinilai adalah usaha penjualannya. Selain itu, nama kreasi produk yang membedakan dengan kompetitor. Pemilihan kategori juga jangan sampai salah. Penyusunan proposal P2MW tidak terlepas dari matrik penilaian yang ada di panduan. Mencari noble purpose yang berkaitan dengan produk. Produk yang akan diproduksi, harus dipikirkan pertama kali adalah sasaran pasar (konsumen yg potensial). Untuk seleksi proposal, saat pengisian RAB tidak melanggar aturan PMK, karena konsekuensinya adalah proposal tersebut tidak akan full pendanaannya. Paparan dari narasumber kedua telah berlangsung dengan baik dan kondusif, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dengan peserta training camp.

Secara keseluruhan, kegiatan training camp calon dosen pembimbing PKM, P2MW, dan PPK Ormawa ini berlangsung dengan baik dan sesuai jadwal. Semua peserta telah mengikuti kegiatan dengan sangat antusias dan mengikutinya hingga kegiatan selesai.

Penulis : Aditya Handayani, S.Kom.